Home

Filter (BPF DAN BSF)



BAB VII
FILTER (BPF DAN BSF)

1. Band Pass Filter

Rangkaian Band Pass Filter (BPF) adalah rangkaian yang  dapat melewatkan frekuensi antara  wl s/d wh dan sebaliknya meredam frekuensi diluar lebar pita (BandWidth).





Gambar 1.1 Grafik Respon BPF  ACL vs w

 



Gambar 1.2 Rangkaian BPF 



Rumus ACL dari rangkaian gambar 1.2 dimulai dengan mencari tegangan di titik B

















2. Band Stop Filter

Rangkaian Band Stop Filter (BSF) adalah rangkaian yang  responnya kebalikan dari respon rangkaian BPF dimana dapat meredam frekuensi antara  wl s/d wh dan sebaliknya melewatkan frekuensi diluar lebar pita (BandWidth).

 



Gambar 2.1 Grafik Respon BSF  ACL vs w





Referensi :
1.   Boylestad, R. and Nashelsky, L., 1999, “Electronic Devices and Circuit Theory”, Prentice Hall, New Jersey.
2.  Hayt, W. H. and Neudeck, G. W., “Electronic Circuit Analysis and Design”, Houghton Mifflin Company, Boston.
3.  Coughlin, R. F. and Driscoll F. F., 1985, “Operational Amplifiers and Linear Integrated Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.
4.  Paynter, R. T.,1997, ”Introductory Electronic Devices and Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.
5. Malvino, 1985, “ Aproksimasi Rangkaian Semikonduktor: Pangantar Transistor dan Rangkaian Terpadu”, Penerbit Erlangga.
6.  Mike Tooley, 2002, “ Rangkain Elektronika: Prinsip dan Aplikasi”, Penerbit Erlangga
7.  Darwison, 2008, “Diktat Elektronika Analog”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
8.  Darwison, 2011, “Diktat Dasar Elektronika”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
9.  Darwison, 2011, “Panduan Praktikum Dasar Elektronika Digital”, Teknik Elektro – Unand, Padang.


Gambar 2.2 Rangkaian BSF 
 4. Rangkaian (Download Disini)

Filter (LPF DAN HPF)


BAB VII

FILTER (LPF DAN HPF)


1. Pendahuluan
Filter adalah suatu rangkaian yang dapat melewatkan sinyal input dengan lebar pita frekuensi tertentu (Bandpass) dan melemahkan sinyal input pada lebar pita frekuensi lainnya (Bandstop). Adapun respon ideal filter  ACL vs w seperti pada gambar 1.1.




                         
                       (a)Low Pass Filter                             (b) High Pass Filter



                                     
                    (a) Band Pass Filter                          (b) Band Stop Filter



 Gambar 1.1 Grafik Respon Filter ACL vs w



 2. Low Pass Filter (LPF)






Gambar 2.1 Grafik Respon LPF  ACL vs w



  a. LPF -20 dB/dec



Gambar 2.2 Rangkaian LPF -20dB/dec

                  


  Besarnya nilai ACL  terhadap nilai w




   
b. LPF -40 dB/dec




Gambar 2.3 Rangkaian LPF -40dB/dec





 


                   

                            


Besarnya ACL terhadap nilai w pada LPF -40 dB/dec




        
c.  LPF -60 dB/dec




Gambar 2.4 Rangkaian LPF -60dB/dec 








3. High Pass Filter ( HPF )

  

 




Gambar 3.1 Grafik Respon HPF  ACL vs w



a. HPF +20 dB/dec

  

 




Gambar3.2 Rangkaian HPF +20dB/dec



 



   b. HPF +40 dB/dec

     





Gambar 3.3 Rangkaian HPF +40dB/dec

         

  
c. HPF +60 dB/dec
Rangkaian HPF +60dB/dec  adalah gabungan rangkaian HPF +40dB/dec dengan diseri HPF +20dB/dec 

 
Gambar 3.4 Rangkaian HPF +60dB/dec
Referensi :
1.   Boylestad, R. and Nashelsky, L., 1999, “Electronic Devices and Circuit Theory”, Prentice Hall, New Jersey.
2.  Hayt, W. H. and Neudeck, G. W., “Electronic Circuit Analysis and Design”, Houghton Mifflin Company, Boston.
3.  Coughlin, R. F. and Driscoll F. F., 1985, “Operational Amplifiers and Linear Integrated Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.
4.  Paynter, R. T.,1997, ”Introductory Electronic Devices and Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.
5. Malvino, 1985, “ Aproksimasi Rangkaian Semikonduktor: Pangantar Transistor dan Rangkaian Terpadu”, Penerbit Erlangga.
6.  Mike Tooley, 2002, “ Rangkain Elektronika: Prinsip dan Aplikasi”, Penerbit Erlangga
7.  Darwison, 2008, “Diktat Elektronika Analog”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
8.  Darwison, 2011, “Diktat Dasar Elektronika”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
9.  Darwison, 2011, “Panduan Praktikum Dasar Elektronika Digital”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
 
5. Rangkaian (Download Disini)

Unipolar (FET)



BAB VI

UNIPOLAR (FET)



1. Pendahuluan    

Kerja JFET yaitu dengan variable kontrol VGS dan konstanta IDSS serta VP sedangkan BJT dengan variable kontrol IB dengan konstanta β.
Gambar 1.1 Simbol (a) JFET dan (b) BJT
Tabel 2 Perbandingan JFET dan BJT
 

2. Konstruksi dan karakteristik Transistor JFET
a. Konstruksi Transistor JFET Channel n dan Channel p
Transistor JFET (UJT) memiliki dua tipe yaitu Channel n dan Channel p. Konstruksi Transistor JFET Channel n merupakan persambungan tiga susunan lapisan bahan semikonduktor yaitu bahan p, bahan n, dan bahan p sedangkan Channel p merupakan persambungan tiga susunan lapisan bahan semikonduktor yaitu bahan n, bahan p, dan bahan n seperti gambar 2.1
Gambar 2.1 Konstruksi JFET (a) Channel n dan (b) Channel p 
b. Karakteristik Transistor JFET Channel n dan Channel p
a) Karakteristik JFET Channel n adalah semakin kecil nilai VGS terhadap nol maka semakin kecil elektron mengalir dari kaki Source (S) ke kaki Drain (D) karena dari konstruksinya terlihat daerah depletion layer antara bahan semikonduksi tipe n dengan tipe p semakin membesar.
Gambar 2.3  Konstruksi dan karekteristik JFET Channel p
Pada kurva karakteristik output dibagi tiga operasi yaitu:
1. daerah saturasi (saturation region) yaitu daerah diatas VGS = 0 V yang artinya  output menjadi cacat,  
2. daerah aktif (active ragion) yang artinya output tidak cacat asalkan tegangan VGS berfluktuasi lebih besar atau sama dengan 0 V.
3. Daerah cutoff yang artinya output akan terpotong (cacat) jika VGS lebih besar dari VP .  
4. Sedangkan tegangan VDS lebih kecil dari + VP maka JFET bersifat sebagai resistansi.
3. Pemberian bias
Ada 3 macam rangkaian pemberian bias, yaitu:
1. Fixed bias yaitu, arus bias IG didapat dari VGG yang dihubungkan ke kaki G melewati tahanan RG seperti gambar 3.1
maka,

 
Gambar 3.1 Rangkaian Fixed bias
2. Self Bias adalah arus input didapatkan dari pemberian tegangan input VBB seperti gambar 3.2


Gambar 3.2 Rangkaian Self Bias
3. Voltage-divider Bias adalah tegangan VG  didapatkan dari tegangan di R2 dari hubungan VDD seri dengan R1 dan R2 seperti gambar 3.3
Gambar 3.3 Rangkaian Voltage-divider Bias

4. Konfigurasi-konfigurasi penguat satu tingkat dan rangkaian ekivalen hybrid л
a. Common Source (CS) Amp.
Pada rangkaian ekivalen transistor unipolar tahanan rл sangat besar sekali (rл tidak ada).
a). rangkaian ekivalen hybrid л  CS Amp. pada frekuensi menengah adalah seperti pada gambar 4.2
Gambar 4.1 Rangkaian Common Source Amp.
Gambar 4.2 Rangkaian ekivalen hybrid л  pada mid-frequency.
Dari rangkaian ekivalen diatas dapat diturunkan rumus-rumus sebagai berikut.
dimana Vi =V,
sehingga,
b). rangkaian ekivalen hybrid л  CS Amp. pada frekuensi rendah adalah seperti pada gambar 4.3
Gambar 4.3 Rangkaian ekivalen hybrid л  pada low frekuency.
sehingga dihasilkan,
c). rangkaian ekivalen hybrid л  CS Amp. pada frekuensi tinggi adalah seperti pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Rangkaian ekivalen hybrid л  pada high-frekuency.
sehingga dihasilkan,
b. Common Drain (CD) Amp.
Adapun rangkaian CD Amp. adalah seperti pada gambar 4.5
Gambar  4.5 Rangkaian Common Drain Amp.
Analisa rangkaian hybrid лnya adalah sebagai berikut.
a). rangkaian ekivalen hybrid л  CD Amp. pada frekuensi menengah adalah seperti pada gambar 4.6
Gambar 4.6 Rangkaian ekivalen hybrid л  pada mid-frequency.
dimana Vi =V+Vo,
sehingga,

b). rangkaian ekivalen hybrid л  CD Amp. pada frekuensi rendah adalah seperti pada gambar 4.7
Gambar 4.7 Rangkaian ekivalen hybrid л  pada low frekuency.
  sehingga dihasilkan,
c). rangkaian ekivalen hybrid л  CD Amp. pada frekuensi tinggi adalah seperti pada gambar 4.8
Gambar 4.8 Rangkaian ekivalen hybrid л  pada high-frekuency.
sehingga dihasilkan,
c. Common Gate (CG) Amp.
Adapun rangkaian CG Amp. adalah seperti pada gambar 4.9.
Gambar 4.9Rangkaian Common Gate Amp.
Analisa rangkaian hybrid л-nya adalah sebagai berikut.
a). rangkaian ekivalen hybrid л  CG Amp. pada frekuensi menengah adalah seperti pada gambar 4.10.
Gambar 4.10 Rangkaian ekivalen hybrid л  pada mid-frequency.
dimana Vi =-V,
sehingga,

b). rangkaian ekivalen hybrid л  CG Amp. pada frekuensi rendah adalah seperti pada gambar 4.11
Gambar 4.11 Rangkaian ekivalen hybrid л  pada low frekuency.
sehingga dihasilkan,
c). rangkaian ekivalen hybrid л  CG Amp. pada frekuensi tinggi adalah seperti pada gambar 4.12.
Gambar 4.12 Rangkaian ekivalen hybrid л  pada high-frekuency.
Dengan cara yang sama seperti penurunan rumus rangkaian ekivalen hybrid л pada frekuensi tinggi untuk transistor bipolar  sehingga dihasilkan,
 5. Penguat bertingkat JFET
Berikut contoh rangkaian dan hasil simulasi rangkaian bertingkat CS-CS Amp., seperti gambar 5.1
Gambar 5.1 Rangkaian CS-CS Amp dan rangkaian ekivalen hybrid л–nya.
Maka,
Kedua penguat bertingkat ini menggunakan bias dc sehingga didapatkan;
kedua transistor mempunyai
dan gm pada bias dc adalah:

Referensi :


1.   Boylestad, R. and Nashelsky, L., 1999, “Electronic Devices and Circuit Theory”, Prentice Hall, New Jersey.


2.  Hayt, W. H. and Neudeck, G. W., “Electronic Circuit Analysis and Design”, Houghton Mifflin Company, Boston.


3.  Coughlin, R. F. and Driscoll F. F., 1985, “Operational Amplifiers and Linear Integrated Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.


4.  Paynter, R. T.,1997, ”Introductory Electronic Devices and Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.


5. Malvino, 1985, “ Aproksimasi Rangkaian Semikonduktor: Pangantar Transistor dan Rangkaian Terpadu”, Penerbit Erlangga.


6.  Mike Tooley, 2002, “ Rangkain Elektronika: Prinsip dan Aplikasi”, Penerbit Erlangga


7.  Darwison, 2008, “Diktat Elektronika Analog”, Teknik Elektro – Unand, Padang.


8.  Darwison, 2011, “Diktat Dasar Elektronika”, Teknik Elektro – Unand, Padang.

9.  Darwison, 2011, “Panduan Praktikum Dasar Elektronika Digital”, Teknik Elektro – Unand,
6. HTML (Download Disini)
5. Rangkaian (Download Disini)

Filter (BPF DAN BSF)

BAB VII FILTER (BPF DAN BSF) 1. Band Pass Filter Rangkaian Band Pass Filter (BPF) adalah rangkaian yang  dapat melewatkan frekue...